Rupiah Makin Melemah, BUMN Dijual, RI Terancam Miskin
Pojok Warta. Dalam pidato di acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang
diselenggarakan GNPF Ulama di Menara Peninsula, Jakarta Barat, Jumat
(27/7/2018). Prabowo Subianto, selaku Ketua Umum Partai Gerindra
Prabowo menyatakan bahwa dalam 5 tahun terakhir Indonesia bertambah
miskin.
“Mata uang kita tambah rusak, tambah lemah. Apa yang terjadi adalah dalam 5 tahun terakhir kita tambah miskin, kurang-lebih 50% tambah miskin.” Ungkap Pravowo dalam pidatonya
Prabowo juga menyikapi soal banyaknya isu ekonomi yang terjadi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Prabowo, pada era ini segelintir orang di Indonesia tengah menguasai kekayaan Nasional. Selain itu , ia juga membicarakan mengenai kondisi BUMN dan keluarnya kekayaan nasional ke Luar negeri.
“Hari terakhir ini BUMN kita dijual diam-diam tanpa transparansi. Pertamina sebagian dijual, Garuda bangkrut, PLN bangkrut, Perusahaan Gas Negara bangkrut,” ujar Prabowo.
Sindiran kemudian di lontarkan oleh prabowo dimana ditujukan untuk Rini Soemarno, selaku Menteri BUMN, beliau membicarakan mengenai masalah pernerbitan obligasi dari sejumlah bank.
“BRI menerbitkan bond, berarti nggak ada uang di bank itu. Kita kan mau pinjem uang ke bank, Bank BRI. Dulu namanya petani dan nelayan Indonesia berani. Dulu kita semua punya Tabanas ada di BRI. Sekarang BRI terbitkan obligasi, pinjem uang. Mandiri artikel Global Bond 250000000 Global Bond. Utang itu, tapi diam-diam. Kalau yang terhormat Ibu Rini ditanya, bagaimana BUMN dijual? Saya lupa. Padahal ada dokumen beliau yang tanda tangani. Padahal ada dokumen beliau menyetujui,” ucap Prabowo.
Kemudian, dilanjutkan oleh Mantan Danjen Kopassus itu, tentang harga pangan. Prabowo menyoalkan pernyataan pernyataan pemerintah dalam menanggapi harga beras.
“Kita harus bayar gaji, kita tidak bisa makan telur dan ayam. Kalau harga beras tinggi, rakyat disuruh diet dan puasa. Ada itikad perbaikan, mau tidak mau kita untuk melakukan perbaikan, kita harus ubah melalui kekuasaan politik,” ucap Prabowo.
Atas pernyataan diatas dan melihat kondisi yang terjadi di Indonesia. Prabowo bertekat untuk mengubah Indonesia. Beliau ingin mendedikasikan dirinya menjadi pemimpin di Indonesia, agar asset-aset bangsa dapat aman pada tempatnya.
“Karena itu, saya dengan jajaran saya Gerindra, kita terus berjuang untuk minta mandat dari rakyat untuk bisa mengembalikan kekayaan negara, mengembalikan aset-aset negara, dan menjaga kelangsungan hidup bangsa melalui pengamanan aset negara,” tegas Prabowo.
Prabowo juga berbicara tentang penguasaan kebun kelapa sawit. Menurutnya, lahan kebun sawit hanya dikuasai segelintir orang.
“Kekayaan kita tidak ada di Indonesia kurang dari 1 persen. Menurut saya, itu sudah zalim, tirani. Masak 1 persen menguasai semua termasuk baru keluar data bahwa hanya 29 keluarga menguasai kebun kelapa sawit seluas setengah Pulau Jawa. Setengah luas Pulau Jawa adalah 128 ribu kilometer kuadrat (kilometer persegi). Berarti setengahnya ini dikuasai 29 keluarga,” pungkas Prabowo.
Acara Ijtima Ulama yang diselenggarakan GNPF ini sendiri dihadiri sejumlah tokoh partai politik. Selain Prabowo, hadir mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Hadir pula Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Juga Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum PAN Zulkilfi Hasan, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf, Presiden PKS Sohibul Iman, dan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto.
Melalui pidato di forum ini, Prabowo mengajak masyarakat Indonesia dan elit politik , agar dapat bersama-sama membantu Indonesia keluar dari ancaman kemiskinan yang jika tidak segera ada perubahan akan benar-benar menimpa bangsa Indonesia.
“Mata uang kita tambah rusak, tambah lemah. Apa yang terjadi adalah dalam 5 tahun terakhir kita tambah miskin, kurang-lebih 50% tambah miskin.” Ungkap Pravowo dalam pidatonya
Prabowo juga menyikapi soal banyaknya isu ekonomi yang terjadi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Prabowo, pada era ini segelintir orang di Indonesia tengah menguasai kekayaan Nasional. Selain itu , ia juga membicarakan mengenai kondisi BUMN dan keluarnya kekayaan nasional ke Luar negeri.
“Hari terakhir ini BUMN kita dijual diam-diam tanpa transparansi. Pertamina sebagian dijual, Garuda bangkrut, PLN bangkrut, Perusahaan Gas Negara bangkrut,” ujar Prabowo.
Sindiran kemudian di lontarkan oleh prabowo dimana ditujukan untuk Rini Soemarno, selaku Menteri BUMN, beliau membicarakan mengenai masalah pernerbitan obligasi dari sejumlah bank.
“BRI menerbitkan bond, berarti nggak ada uang di bank itu. Kita kan mau pinjem uang ke bank, Bank BRI. Dulu namanya petani dan nelayan Indonesia berani. Dulu kita semua punya Tabanas ada di BRI. Sekarang BRI terbitkan obligasi, pinjem uang. Mandiri artikel Global Bond 250000000 Global Bond. Utang itu, tapi diam-diam. Kalau yang terhormat Ibu Rini ditanya, bagaimana BUMN dijual? Saya lupa. Padahal ada dokumen beliau yang tanda tangani. Padahal ada dokumen beliau menyetujui,” ucap Prabowo.
Kemudian, dilanjutkan oleh Mantan Danjen Kopassus itu, tentang harga pangan. Prabowo menyoalkan pernyataan pernyataan pemerintah dalam menanggapi harga beras.
“Kita harus bayar gaji, kita tidak bisa makan telur dan ayam. Kalau harga beras tinggi, rakyat disuruh diet dan puasa. Ada itikad perbaikan, mau tidak mau kita untuk melakukan perbaikan, kita harus ubah melalui kekuasaan politik,” ucap Prabowo.
Atas pernyataan diatas dan melihat kondisi yang terjadi di Indonesia. Prabowo bertekat untuk mengubah Indonesia. Beliau ingin mendedikasikan dirinya menjadi pemimpin di Indonesia, agar asset-aset bangsa dapat aman pada tempatnya.
“Karena itu, saya dengan jajaran saya Gerindra, kita terus berjuang untuk minta mandat dari rakyat untuk bisa mengembalikan kekayaan negara, mengembalikan aset-aset negara, dan menjaga kelangsungan hidup bangsa melalui pengamanan aset negara,” tegas Prabowo.
Prabowo juga berbicara tentang penguasaan kebun kelapa sawit. Menurutnya, lahan kebun sawit hanya dikuasai segelintir orang.
“Kekayaan kita tidak ada di Indonesia kurang dari 1 persen. Menurut saya, itu sudah zalim, tirani. Masak 1 persen menguasai semua termasuk baru keluar data bahwa hanya 29 keluarga menguasai kebun kelapa sawit seluas setengah Pulau Jawa. Setengah luas Pulau Jawa adalah 128 ribu kilometer kuadrat (kilometer persegi). Berarti setengahnya ini dikuasai 29 keluarga,” pungkas Prabowo.
Acara Ijtima Ulama yang diselenggarakan GNPF ini sendiri dihadiri sejumlah tokoh partai politik. Selain Prabowo, hadir mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Hadir pula Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Juga Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum PAN Zulkilfi Hasan, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf, Presiden PKS Sohibul Iman, dan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto.
Melalui pidato di forum ini, Prabowo mengajak masyarakat Indonesia dan elit politik , agar dapat bersama-sama membantu Indonesia keluar dari ancaman kemiskinan yang jika tidak segera ada perubahan akan benar-benar menimpa bangsa Indonesia.
Komentar
Posting Komentar